Sabtu, 07 April 2018

Komputasi Kuantum

Beberapa orang mengartikan komputasi kuantum sebagai algoritma yang digunakan untuk menemukan suatu cara dalam memecahkan masalah dari sebuah data input.

Pada komputasi kuantum keunggulannya adalah operasi yang dilakukan bisa jauh lebih cepat dan hanya menggunakan energi yang lebih sedikit daripada komputer klasik.

Yang dimaksud dengan komputer kuantum adalah perangkat yang digunakan untuk melakukan komputasi kuantum. Jenis komputer yang satu ini sangat berbeda dengan komputer elektronik digital biner biasa yang menggunakan transistor.

Komputer kuantum adalah alat hitung yang menggunakan mekanika kuantum seperti superposisi dan keterkaitan, yang digunakan untuk pengoperasian data. Perhitungan jumlah data pada komputasi klasik dihitung dengan bit, sedangkan perhitungan jumlah data pada komputer kuantum dilakukan dengan qubit. 

Qubit

Komputasi kuantum menggunakan penyimpanan dalam bit kuantum atau disingkat dengan ‘qubit’ sebagai ganti bit pada komputer klasik. Ini merupakan sistem kuantum dengan dua bagian.

Namun, tidak seperti biasanya, mereka dapat menyimpan lebih banyak informasi daripada komputer klasik yang hanya eksis pada diskrit 1 atau 0. Hal ini dikarenakan mereka dapat berada di superposisi dari nilai-nilai tersebut.

Sebuah qbit atau qubit bisa berada di bagian-bagian yang diberi label : | 0} dan | 1}, tetapi bisa juga dalam superposisi dari bagian berikut ini, a | 0} + b | 1}, di mana a dan b adalah bilangan kompleks. Jika kita berpikir tentang keadaan qbit sebagai vektor, maka superposisi dari status hanyalah penjumlahan vektor.

Untuk setiap qbit tambahan yang anda dapatkan, anda dapat menyimpan dua kali lebih banyak angka. Misalnya, dengan 3 qbits, anda mendapatkan koefisien untuk | 000}, | 001}, | 010}, | 011}, | 100}, | 101}, | 110} dan | 111}.

Perhitungan dalam komputasi kuantum ini dilakukan dengan transformasi unit pada keadaan qbits. Dikombinasikan dengan prinsip superposisi, hal ini menciptakan kemungkinan yang tidak tersedia untuk perhitungan tangan (tidak bisa dihitung dengan tangan).

Sebuah qubit dapat dianggap seperti bola imajiner. Sedangkan bit klasik bisa berada di dua bagian, tepatnya di satu dari dua kutub bola, dimana sebuah qubit menjadi titik pada bola tersebut. Hal ini berarti, komputer yang menggunakan qubit ini dapat menyimpan informasi lebih banyak, dengan menggunakan lebih sedikit energi daripada komputer klasik.

Algoritma Shor

Algoritma yang ditemukan oleh Peter Shor pada tahun 1995. Dengan menggunakan algoritma ini, sebuah komputer kuantum dapat memecahkan sebuah kode rahasia yang saat ini secara umum digunakan untuk mengamankan pengiriman data. Kode yang disebut kode RSA ini, jika disandikan melalui kode RSA, data yang dikirimkan akan aman karena kode RSA tidak dapat dipecahkan dalam waktu yang singkat. Selain itu, pemecahan kode RSA membutuhkan kerja ribuan komputer secara paralel sehingga kerja pemecahan ini tidaklah efektif.

Gerbang Kuantum

Gerbang kuantum atau gerbang logika kuantum adalah rangkaian kuantum dasar yang beroperasi pada sejumlah kecil qubit . Mereka adalah analog untuk komputer kuantum ke gerbang logika klasik untuk komputer digital konvensional. Logika logika kuantum bisa dibalik , tidak seperti banyak gerbang logika klasik. Beberapa gerbang logika klasik universal, seperti gerbang Toffoli , memberikan reversibilitas dan dapat dipetakan secara langsung ke gerbang logika kuantum. Gerbang logika kuantum diwakili oleh matriks-matriks kesatuan .

Gerbang kuantum yang paling umum beroperasi pada ruang satu atau dua qubit. Ini berarti bahwa sebagai matriks, gerbang kuantum dapat digambarkan dengan matriks 2 x 2 atau 4 x 4 dengan baris ortonormal .

Gerbang kuantum berfungsi mengoperasikan bit yang terdiri dari 0 dan 1 menjadi qubits, dengan demikian Gerbang Kuantum mempercepat banyaknya perhitungan bit pada waktu bersamaan.

Beberapa contoh gerbang kuantum:
  1. Gerbang Hadamard

    Gerbang ini beroperasi dengan qubit tunggal

                                                   
  2. Gerbang Fase ShifterGates di kelas ini beroperasi dengan qubit tunggal.
  3. Dan lain-lain

Penerapan Komputasi Kuantum
Berikut adalah beberapa penerapan komputasi kuantum:

  1. Nippon Telegraph and Telephone Company atau biasa dikenal sebagai NTT di Jepang membuka sistem komputasi kuantum milik mereka untuk digunakan secara publik melalui jaringan internet sehingga siapapun, dimanapun dapat memperoleh akses ke teknologi ini.
  2. D-Wave (salah satu vendor komputer kuantum) baru-baru ini dikabarkan mulai mengirim komputer kuantumnya yaitu D-Wave2000Q, yang berkapasitas dua ribu quantum bit (qubit) kepada konsumennya. Selain menjual produk secara fisik, D-Wave juga dikabarkan akan menyediakan layanan komputasi kuantum via cloud. 
  3. Intel menunjukkan kepemimpinan di bidang quantum computing dengan memamerkan test chip 17-qubit yang didesain dan dikembangkan bersama QuTech, mitra penelitian Intel di Belanda.

Sumber:

Senin, 02 April 2018

Tugas Softskill Jurnal Cloud Computing

Tugas Pengantar Komputasi Modern
Jurnal Cloud Computing
Raka Gilang Prakarsa 58414847 4IA10
Erico Stanley H.J 53414603 4IA10 

JUDUL: Cloud Computing : Solusi ICT ?
oleh: Ahmad Ashari, Herri Setiawan,

Rangkuman:

Salah satu topik terhangat Information and Communication Technology (Teknologi Informasi dan Komunikasi) saat ini adalah cloud computing. Teknologi cloud computing dihadirkan sebagai upaya untuk memungkinkan akses sumber daya dan aplikasi dari mana saja melalui jaringan Internet, sehingga keterbatasan pemanfaatan infrastruktur ICT yang sebelumnya ada dapat diatasi. NIST mendefiniskan Clud Computing adalah sebuah model untuk kenyamanan, akses jaringan on-demand untuk menyatukan pengaturan konfigurasi sumber daya komputasi (seperti, jaringan, server, media penyimpanan, aplikasi, dan layanan) yang dapat dengan cepat ditetapkan dan dirilis dengan usaha manajemen yang minimal atau interaksi dengan penyedia layanan. Pembahasan paper dimulai dengan uraian dari beberapa pendapat dan penelitian terdahulu tentang teknologi cloud computing, selanjutnya ditinjau kelebihan dan kekurangan yang dapat ditimbulkan atas implementasi cloud computing. Pembahasan diakhiri dengan kesimpulan apakah cloud computing merupakan solusi ICT ? dan saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan penguna dalam implementasi cloud computing 

JUDUL: PENERAPAN TEKNOLOGI CLOUD COMPUTING DI UNIVERSITAS Studi Kasus: Fakultas Teknologi Informasi UKDW
https://media.neliti.com/.../77964-ID-penerapan-teknologi-cloud-computing-di-u.pdf
oleh: Erick Kurniawan

Rangkuman:

Teknologi Cloud Computing adalah paradigma baru dalam penyampaian layanan komputasi. Cloud Computing memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan sistem konvensional. Artikel ini membahas tentang arsitektur cloud computing secara umum dan beberapa contoh penerapan layanan cloud computing beserta manfaatnya di lingkungan universitas. Studi kasus yang diambil adalah penerapan layanan cloud computing di Fakultas Teknologi Informasi UKDW. 

Hasil Perbandingan:
           Pada jurnal pertama dibahas mengenai profesional yang dituntut untuk meningkatkan keahlian yang dimiliki atas penerapan teknologi cloud computing. Dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki, para profesional dapat menangkap peluang baru yang dapat digunakan sebagai kesempatan untuk memperluas kompetensi mereka. Perusahaan perlu mengembangkan pengetahuan dan pemahaman tenaga ICT yang mereka miliki, sehingga nantinya transisi ke teknologi berbasis cloud akan yang diterapkan dapat berhasil dan menguntungkan. Pada jurnal kedua membahas mengenai arsitektur cloud computing dan beberapa contoh penerapan penggunaan layanan tersebut khususnya di bidang pendidikan. Beberapa contoh yang disajikan dan studi kasus penerapan layanan cloud pada FTI UKDW menunjukan banyak manfaat yang diperoleh dalam penggunaan layanan cloud computing di lingkungan universitas. Persamaan dari kedua jurnal diatas adalah tekonologi cloud computing merupakan solusi dari Information and Communication Technology baik di sebuah perusahaan maupun disebuah universitas