Sabtu, 09 Mei 2015

Keadilan yang sebenarnya



                    Kali ini saya akan membahas mengenai keadilan. Sebenarnya kalau dicari-cari keadilan di zaman sekarang ini hampir tidak ada. Sebab sekarang hampir semuanya berpihak pada yang lebih berkuasa atau yang lebih besar. Hampir semua tidak ada yang mau mencoba membela orang yang lebih lemah atau lebih kecil sebab pola pikir masyarakat sekarang adalah memberi dan menerima yaitu kalau kita mau ditolong kita harus setidaknya memberi keuntungan bagi yang menolong kita, jadi dengan kata lain jarang orang sekarang yang mau menolong orang lain dengan tulus dan adil. Hal inilah yang akhirnya membuat kasus-kasus yang terjadi belakangan ini.
                     Contohnya kasus nenek-nenek yang dianggap mencuri kayu dan disidang, kasus pencurian sendal jepit yang juga dibawa ke meja pengadilan, dan masih banyak lagi kasus-kasus yang hanya menguntungkan orang-orang yang berkuasa saja. Kalau tidak ada yang berani untuk memutus rantai sifat yang seperti ini maka tidak akan tercipta yang namanya keadilan yang sebenarnya. Jadi setidaknya kita harus berani untuk berkata yang sebenarnya tanpa mempedulikan apakah itu menguntungkan bagi kita atau tidak agar tercipta keadilan yang sebenarnya.

Manusia dan Penderitaan



                Disini saya akan membahas manusia dan penderitaan. Dalam kehidupan kita, kita tidak jauh dari yang namanya menderita. Bahkan banyak orang yang menyerah karena penderitaan yang ada selama hidupnya dan memutuskan untuk lari dari kenyataan dengan menggunakan narkoba agar terlepas dari penderitaan, bahkan ada yang bunuh diri. Sebenarnya hal seperti ini sama sekali tidak melepaskan kita dari penderitaan. Ini justru malah hanya akan membuat kita lebih menderita, mungkin sesaat kita terlihat senang dan tidak punya masalah jika kita lari dari masalah dengan cara-cara tersebut. Kenyataannya bukan hanya kita tambah menderita, tetapi orang-orang di sekitar kita yang tidak salah juga ikut terkena dampaknya.  Jadi seharusnya kita tidak lari dari penderitaan tetapi justru malah kita harus menghadapinya.  Sebab hanya dengan lari tidak akan menyelesaikan masalah dan penderitaan yang kita hadapi, dan saya percaya sehabis penderitaan pasti akan ada hasil yang sepadan dengan apa yang sudah kita hadapi.

Sabtu, 02 Mei 2015

Keindahan Alam Indonesia



                Kalau kita ingin liburan sebenarnya tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri untuk mencari pemandangan alam yang indah. Karena sebetulnya kita cukup menjelajah di Indonesia saja sudah cukup, karena Indonesia diberkahi banyak alam yang indah. Beberapa tempat yang sudah terkenal di Indonesia sebagai tempat untuk melihat keindahan alam adalah 
- Gunung Rinjani (NTB), 


- Pulau komodo (NTT),


- Kepulauan raja ampat (Papua),


- kawah ijen (Jawa Timur),

- pantai kuta (Bali) dan masih banyak lagi. 




             

                         Tetapi salah satu hal yang membuat keindahan alam di Indonesia sering terlupakan dan rusak adalah karena gengsi orang Indonesia yang menganggap ke luar negeri lebih baik, dan juga karena orang Indonesia tidak dapat menjaga alam dengan baik. Melihat ada alam yang masih baik pasti langsung diexploitasi secara besar-besaran tanpa mempedulikan bagaimana kondisinya. Kita masih tidak dapat merawat alam dengan baik. Contohnya beberapa waktu lalu pantai kuta (Bali) yang sempat kotor dan penuh dengan sampah. 

                          Sebaiknya kita mulai mencoba untuk lebih bisa lagi merawat keindahan di Indonesia salah satu cara yang paling mudah adalah dengan membuang sampah pada tempatnya. Kalau saja hal ini dipahami dan ditaati oleh semua orang, maka alam Indonesia pasti akan lebih terawat, bersih dan lebih indah.



Cinta Kasih



                Disini saya akan mencoba membahas mengenai Cinta Kasih. Sebetulnya kalau ditanya mengenai apa itu cinta kasih? Itu sulit untuk dijelaskan. Kita semua dilahirkan dalam cinta kasih. Yang pertama saat kita pertama dilahirkan disitu terdapat cinta kasih dari kedua orang tua kita, dan anggota keluarga yang lain. Kemudian kita dididik dengan cinta kasih dari orang tua, walaupun terkadang caranya ada yang keras tapi sebenarnya itu bertujuan agar kita bisa bertahan saat keluar ke lingkungan sekitar. Kemudian saat kita bermain dan keluar ke lingkungan sekitar kita mulai bersosialisasi dengan orang-orang di sekitar kita, disitu juga mendapatkan cinta kasih dari orang-orang lain walaupun secara tidak langsung. 

                Di beberapa ajaran agama juga banyak yang mengajarkan cinta kasih. Kita mengambil contoh agama saya saja yaitu agama Katolik, kita menganut hukum cinta kasih. Kenapa agama Katolik menganut hukum cinta kasih? Salah satu alasannya adalah karena Tuhan Yesus sudah menyelamatkan kita dengan cinta kasih, Ia rela disalibkan demi menebus dosa-dosa kita. Kemudian tanda salib juga sebenarnya memiliki arti yaitu yang vertikal adalah cinta kasih terhadap Tuhan, dan yang horizontal adalah cinta kasih terhadap sesama kita manusia. Kemudian ada juga beberapa ayat dari kitab suci yang mengajarkan  “Kalau pipi kananmu ditampar berikanlah pipi kirimu. Kalau ada orang yang menginginkan bajumu, berikanlah juga jubahmu. Kalau ada orang yang memaksamu menempuh satu mil,  berjalanlah bersama dia sejauh dua mil”. 

                Dari situ saja kita sebenarnya sudah terasa kalau kita dibesarkan dengan cinta kasih yang amat besar. Hanya saja saya bingung belakangan ini banyak kejadian kriminalitas, dan korupsi. Dimana rasa cinta kasih mereka? Mereka hanya dibutakan oleh rasa cemburu, benci, rakus dan masih banyak lagi. Kenapa masih ada orang-orang seperti ini? Saya rasa salah satu alasannya adalah karena kita kurang peduli dengan lingkungan di sekitar kita. Karena kita tidak mempedulikan dan tidak pernah menganggap mereka, maka hal ini yang memunculkan rasa iri, benci, dll. di dalam hati mereka. Jadi menurut saya untuk mengurangi kejadian-kejadian seperti ini kita harus bisa saling membantu dan peduli terhadap sesama di sekitar kita.